Filosofi Kontrakan, Dunia Itu Titipan





Susah dibantah. Jika hidup di dunia ini cuma mengontrak. Kontrak alias sewa. Tidak ada yang kekal serta tidak selama-lamanya. Dunia itu cuma kontrakan, karena itu manusia ialah pengontraknya.
Tetapi sayang. Begitu banyak manusia jadi lupa daratan. Lalu ingkar serta tidak mengucapkan syukur. Sampai lupa, darimanakah mereka berasal serta akan ke mana mereka akan pergi? Terbuai untuk memuja kesenangan dunia, yang tuturnya jerih payahnya. Begitu sombong atas apakah yang telah dicapainya. Kembali lagi sayang, jika pada akhirnya tidak paham berapa faedah itu semua untuk seseorang, untuk umat yang memerlukan?

Dunia itu hanya kontrakan. Tidak kurang kurang. Pasti bukan jangan memburu dunia. Asal tahu bekal untuk hari akhirat. Sebab "kontrakan" dimana juga, tentu ada periode saatnya. Semua kontrakan akan usai. Dunia akan usai.

Dengan cara ilahiyah. Saat mengontrak, karena itu apakah yang berada di dunia ini bukan punya kita. Tetapi punya Allah SWT, si pemilik langit serta bumi. Allah cuma sedang "meminjamkan" dunia pada manusia. Dunia yang "diberikan" pada manusia. Sampai waktu usainya datang. Apakah yang dipunyai, apakah yang dipunya benar-benar tidak ada yang dibawa ke kampung akhirat. Sebab kita cuma pengontrak.

Sebenarnya, kontrakan itu hanya "utang" dari Allah. Utang yang nantinya diberi pertanyaankan, bagaimanakah cara menggunakannya? Untuk apa harta yang diberikan? Berapa faedah kedudukan serta pangkat yang disandang? Bagaimana hidup yang dijalaninya? Saat di kontrakan, semua amanah akan diharap pertanggungjawabannya.

Kontrakan itu cuma lambang. Supaya manusia masih ingin mengingat Allah SWT. Ingin mengucapkan syukur serta tidak berkeluh-kesah. Pengontrak yang tidak memakai kontrakan untuk tindakan jelek. Pengontrak yang tidak lupa, darimanakah berasal serta ingin ke mana akan pergi? Serta masih taat pada hukum-Nya.

Di kontrakan juga, pengontrak tidak hidup sendirian. Ada tetangga, ada saudara. Ditambah lagi di perumahan, di kelurahan sampai di negara. Karena itu orientasinya, pengontrak harus suka menyebar kebaikan serta faedah untuk seseorang. Bukan sebaliknya, justru merendahkan atau bikin rugi seseorang. Sebab setiap tindakan pengontrak, tentu ada pada pemantauan-Nya.

"Khairunnas anfa'uhum linnas", demikian kata Nabi Muhammad SAW. Sebagus-baik manusia ialah yang terbanyak memberikan faedah buat seseorang. Sekalian mengingat jika dunia tidak lain cuma satu perjalanan sesaat saja. Serta dunia tidak kurang cuma bermain-main serta senda canda.

Filosofi kontrakan. Ialah satu titipan untuk melakukan perbaikan jalinan diri kita pada sesame serta kepada-Nya. Wallahu a'alam bishowab #FislofiKontrakan #DuniaItuNgontrak


 

Postingan populer dari blog ini

Healthy Lifestyle

the world’s tallest steel-timber hotel to be built at Victoria Square

the same regardless of the architecture